Kemenkop ungkap penyebab produk UKM sulit bersaing dengan impor

Pemerintah akan memperbanyak produk UKM di niaga elektronik (e-commerce).

Penjahit memproduksi masker batik di Pakistaji, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, Kamis (2/4/2020). Foto Antara/Budi Candra Setya

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM) akan fokus memperbanyak produk lokal dari UKM untuk diperdagangkan secara elektronik (e-commerce). Sebab, selama ini produk dinilai masih kalah bersaing secara harga dengan produk impor.

Asisten Deputi Pemasaran Kemenkop UKM, Destri Ana Sari, mengatakan, pelaku UKM Indonesia seringkali menjadi chief of everything hingga kini. Artinya, satu orang mengerjakan semua hal.

"Dari bagaimana memilih bahan baku, inovasi produk, mengenali pesaing, itu dilakukan satu orang," katanya dalam webinar dari Jakarta, Sabtu (27/6).

Masalah kedua, menurut Destri, produk UKM menjadi kurang bersaing akibat jumlah produksi yang sedikit. Dicontohkannya dengan satu orang yang memproduksi sambal dengan 10 kilogram (kg) cabai akan membuat harga produknya lebih mahal dibandingkan dengan 100 kg.

"Jadi, skala ekonomi yang kita dorong supaya pelaku, produsen produk UKM ini berproduksi sesuai skala keekonomian," ucapnya.