Kementan ajak petani tingkatkan penggunaan pupuk organik

Pemerintah hanya bisa menyediakan 9 juta ton dari total 20,4 juta ton permintaan pupuk bersubsidi.

Ilustrasi pupuk. Freepik

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, mengajak petani meningkatkan penggunaan pupuk organik. Alasannya, ketersediaan jumlah pupuk subsidi yang ada saat ini sangat terbatas.

Pertanian merupakan salah satu sektor yang menguntungkan bagi semua orang. Berbagai data menyebutkan, pertanian menjadi sektor yang paling kuat dan tumbuh tinggi di tengah goncangan turbulensi pandemi Covid-19.

"Siapa yang memperkuat Indonesia sampai tidak turbulensi seperti negara lain? Itu karena bantalan ekonomi ada di pertanian dan pupuk adalah elemen utamanya dalam setiap menentukan produktivitas pertanian," jelas Syahrul.

Namun sayangnya, elemen utama pada pertanian tersebut jumlahnya semakin menipis. Apalagi, beberapa pupuk yang diproduksi berbahan utama fosfat yang mayoritas berasal dari Rusia dan Ukraina, yang keduanya sedang berperang.

"Pupuk ini memang bukan langka, tapi kurang. Oleh karena itu, kami harus bekerja lebih dan semakin berinovasi. Jadi, kami harus cepat dan cermat terhadap berbagai masalah," tambah Mentan.