Kementan: Tidak ada kompromi bagi importir nakal

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengatakan Kementerian Pertanian sudah menangkap 782 pengusaha nakal.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kanan) berbincang dengan para pengusaha telur ayam di sela-sela operasi pasar telur ayam, Pasar Tebet Barat, Jakarta Selatan, Rabu (8/5). / Antara Foto

Kementerian Pertanian (Kementan) berjanji akan menindak tegas pengusaha yang mempermainkan harga, termasuk pengimpor bawang putih. Sejauh ini sudah ada 782 pengusaha nakal yang diproses hukum.

“Tidak ada kompromi. Jangan ada yang bermain-main karena ada Satgas Pangan. Hingga kini sudah ada 782 pengusaha yang kami proses hukum, 56 di antaranya pengimpor bawang putih dan telah masuk daftar hitam,” ujar Amran di Jakarta, Rabu (8/5).

Amran menuturkan, selain mempermainkan harga, ke-56 pengimpor bawang putih yang masuk dalam daftar hitam itu tidak mematuhi aturan wajib tanam dan berproduksi 5% dari kuora impor sesuai Peraturan Menteri Pertanian 38/2018. Karena itu, para pengimpor nakal itu tidak lagi diperbolehkan berbisnis di sektor pertanian.

“Kami konsisten menerapkan kebijakan wajib tanam bagi pengimpor bawang putih sebagai upaya mencapai target swasembada," kata dia. Kementan menargetkan swasembada bawang putih bisa diraih pada 2021.

Hingga hari ke-3 bulan Ramadan, harga bawang putih di beberapa tempat masih belum stabil. Di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, Rabu (8/5), harga bawang putih berada di kisaran Rp70.000 per kilogram.