Kementerian Pertanian mendapatkan kontrak dagang Rp4,7 triliun dengan Mesir

Pertemuan digelar secara hybrid ini dihadiri langsung oleh 87 pelaku usaha Mesir dan 24 pelaku usaha asal Indonesia.

ilustrasi. Kemenkeu

Kementerian Pertanian di Mesir menggenapkan kontrak dagang menjadi Rp4,7 triliun. Diketahui, kontrak tersebut ditandatangani oleh enam perusahaan di bidang agribisnis asal Mesir pada rangkaian acara Temu Wicara, dalam rangkain One Day with Coffee, Fruits and Floriculture (Odicoff) di Kairo. Lima perusahaan berminat dengan kopi dan satu lainnya berminat pada produk olahan kelapa sawit berupa RBD Palm Olein asal Indonesia.

"Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan, dan kami atas nama pemerintah Indonesia akan mengawal Saudara," kata Kepala Badan Karantina Pertanian, Bambang selaku Ketua Delri Odicoff dalam keterangannya, Selasa (30/11/2021).

Bambang hadir bersama dengan Mohamed Abdelrahman Baraka, pimpinan Baraka Contracting & Trading Co, yang membagikan kisah suksesnya berbisnis dengan pengusaha Indonesia. "Berbisnis dengan pelaku usaha di Indonesia membawa berkah. Saya tidak pernah ditipu dan regulasi pemerintahnya pun jelas," kata Baraka.

Ia yang sudah hampir satu dekade berbisnis industri karet berupa ban ini, berencana akan menginvestasikan dananya sebesar US$600 juta untuk budidaya kapas di olahannya. Menurutnya, Saat ini harga komoditas pertanian di Indonesia relatif lebih murah dibandingkan dengan China. Terlihat dari segi kualitas juga sangat baik dan terjaga.

"Buat saya, Indonesia adalah negara kedua bagi saya, dan saya sudah melihat potensi yang besar pada pertaniannya," kata dia.