Terimbas skandal Jiwasraya, kinerja reksa dana anjlok

Rata-rata kinerja reksa dana dalam satu bulan terakhir periode 31 Desember 2019 hingga 31 Januari 2020 tak memuaskan.

Ilustrasi investasi. Foto Pixabay.

Skandal korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asuransi Sosial Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Persero) alias ASABRI berimbas pada kinerja reksa dana.

Rata-rata kinerja reksa dana dalam satu bulan terakhir periode 31 Desember 2019 hingga 31 Januari 2020 tak memuaskan. Mengutip data Infovesta, dari empat produk reksa dana, reksa dana saham tercatat membukukan kinerja yang paling anjlok. Rata-rata kinerja reksa dana saham yang ditunjukkan oleh Infovesta 90 Equity Fund Index tercatat paling rendah ketimbang reksa dana lainnya, yaitu minus 7,12%.

Buruknya kinerja reksa dana saham diikuti oleh rata-rata reksa dana campuran atau Infovesta 90 Balanced Fund Index yang minus 2,82%. Jebloknya kinerja kedua jenis reksa dana tersebut disebabkan oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terkoreksi 5,71% dalam periode sepanjang awal tahun 2020.

Sementara itu, rata-rata reksa dana pendapatan tetap atau Infovesta 90 Fixed Income Fund Index tercatat paling moncer dengan membagikan return sebesar 1,74%. Lalu, rata-rata kinerja reksa dana pasar uang atau Infovesta 90 Money Market Fund Index mencatat return sebesar 0,47%.

"Cukup banyak reksa dana yang memiliki saham-saham terkait grup Benny Tjokrosaputro sehingga kinerja reksa dana saham secara rata-rata menjadi buruk," kata Head of Capital Market Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana, saat dihubungi Alinea.id.