Kinerja rupiah diyakini memengaruhi IHSG

Rupiah masih dalam tren menguat, sehingga bisa menjadi sentimen positif bagi pasar saham Indonesia.

Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (25/1)./AntaraFoto

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal pekan ini diprediksi berbalik arah menguat. Faktor dominan yang mendorong penguatan ini adalah apresiasi rupiah yang menguat terhadap dollar AS.

Head Investment Avrist Asset Management Farash Farich mengatakan, rupiah masih dalam tren menguat, sehingga bisa menjadi sentimen positif bagi pasar saham Indonesia.

Mengutip RTI Infokom, rupiah berhasil menguat 0,34% dalam sepekan. Kurs rupiah berada pada rentang Rp14.040-Rp14.130. Sementara, pada Jumat (22/2) rupiah menguat 0,04% pada level Rp14.058.

"Di samping itu juga kami melihat foreign inflow atau aliran dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia bisa menopang kinerja positif di minggu ini," kata Farash kepada Alinea.id, Senin (25/2).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), selama sepekan, investor asing mencatatkan jual bersih sebesar Rp79,2 miliar. Dengan demikian sampai dengan pekan akhir bulan Februari 2019 investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp10,88 triliun.