Kinerja usaha agribisnis Grup Salim merosot pada 2019

2019 merupakan tahun yang sangat menantang bagi industri agribisnis.

Ilustrasi. Foto Antara.

Perusahaan agribisnis milik grup Salim, PT Salim Ivomas Pratama Tbk. (SIMP) dan PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk. (LSIP), mencatatkan penurunan penjualan sepanjang 2019.

Salim Ivomas tercatat mengalami penurunan penjualan 3% menjadi Rp13,65 triliun pada 2019, dari Rp14,05 triliun pada 2018. Menurunnya penjualan ini disebabkan penurunan harga jual rata-rata produk sawit (crude palm oil/CPO) yang diikuti oleh pertumbuhan volume penjualan dari produk inti sawit, gula, dan dividi minyak dan lemak nabati.

Direktur Utama SIMP Mark Wakeford mengatakan 2019 merupakan tahun yang sangat menantang bagi industri agribisnis, seiring pelemahan harga komoditas untuk tanaman-tanaman utama SIMP.

"Hal ini berdampak signifikan pada kinerja keuangan, terutama divisi perkebunan. Namun, pelemahan ini sebagian dapat diimbangi oleh kenaikan kinerja dari divisi minyak dan lemak nabati," ujar Mark dalam keterangan tertulisnya, Jumat (28/2).

Mark mengatakan divisi minyak dan lemak nabati mencatat kenaikan laba 9,9% menjadi Rp402,6 miliar pada 2019, dari Rp366 miliar pada 2018, seiring pertumbuhan volume penjualan dan biaya bahan baku yang lebih rendah.