Kit dePat, invensi Balitbangtan untuk deteksi HLB pada tanaman jeruk

Penyakit HLB atau CVPD membuat produktivitas, kualitas hingga kematian tanaman jeruk di berbagai dunia.

Tanaman jeruk. Dokumentasi Pemkot Pangkalpinang

Jeruk merupakan tanaman asli dari benua Asia, khususnya India sampai China. Banyak spesies jeruk yang telah dibudidayakan di daerah subtropik.

Meski demikian, Indonesia sebagai negara tropis juga ikut mengembangkannya bahkan dari berbagai varietas baik di dataran rendah maupun dataran tinggi.

Beberapa jenis jeruk yang dibudidayakan di Indonesia pun sangat terkenal. Selain manis, jeruk yang dihasilkan juga menyegarkan dan memiliki banyak kandungan vitamin C. Sebut saja jeruk pontianak ataupun jeruk medan.

Sayangnya, penyakit huanglongbing (HLB) atau citrus vein phloem degeneration (CVPD) kerap menjangkiti tanaman jeruk. Membuat produktivitas, kualitas, hingga kematian tanaman di berbagai dunia. 

Penyakit ini terdeteksi di Indonesia sejak 1940 menyusul marak terjadinya kerusakan tanaman jeruk yang sangat parah di berbagai sentra budi daya. Besarnya kerugian akibat HLB tercatat 62,34% tanaman mati di Tulungagung, Jawa Timur (Jatim), tahun 1990 (Nurhadi et al., 1991).