Kontribusi ekspor UMKM hanya 14,17%

Pemerintah membukakan jalan bagi UMKM nasional untuk masuk dalam rantai pasok global atau global value chain.

Penjahit memproduksi masker batik di Pakistaji, Kabupaten Banyuwangi, Jatim, Kamis (2/4/2020). Foto Antara/Budi Candra Setya.

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, kontribusi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap ekspor Indonesia masih rendah, yaitu sebesar 14,17% dari total ekspor nasional.

Untuk itu, peningkatan ekspor tersebut harus didorong, salah satunya adalah dengan membukakan jalan bagi UMKM nasional untuk masuk dalam rantai pasok global atau global value chain.

"Kami ingin peran UMKM diperkuat bukan hanya meningkatkan lapangan kerja dan kontribusi ke PDB juga bagaimana UMKM bisa masuk ke global value chain dan meningkatkan ekspor berkualitas dan menjangkau berbagai sektor di berbagai dunia," katanya, Senin (18/1).

Hal tersebut telah didorong oleh Kementerian BUMN melalui program Rumah Kreatif BUMN (RKB) di mana terdapat kelas-kelas untuk meningkatkan kapabilitas dan kualitas dari produk-produk UMKM agar mampu bersaing di pasar global.

Salah satu kelas yang disediakan di program Rumah BUMN tersebut adalah Go Model. Di mana pelaku UMKM diberi pemahaman mengenai pentingnya kemasan, tampilan, dan peningkatan kualitas produk agar dapat masuk ke pasar internasional.