Konversi ke kompor listrik hanya kurangi 2% konsumsi LPG

Penggunaan gas elpiji masih sangat tinggi di masyarakat.

ilustrasi. foto Pixabay

Penggunaan kompor listrik digadang-gadang bisa menekan konsumsi Liquified Petroleum Gas (LPG) yang selama ini pemenuhannya masih didominasi dari impor. Akan tetapi, pemakaian kompor listrik ini belum berdampak signifikan dalam penurunan konsumsi LPG.

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR), Fabby Tumiwa. Dia menjelaskan, untuk menekan impor LPG secara efektif diperlukan perluasan penggunaan kompor listrik.

Penggunaan kompor listrik yang sekarang dibahas, kata Fabby, adalah program satu juta kompor induksi. Jika program ini berhasil, sebanyak satu juta yang dikonversi dampak penurunan konsumsi LPG sebesar 136,8 ribu ton.

"Sementara konsumsi LPG 3 kg yang dikonsumsi mencapai 7 juta metrik ton per tahun dan total konsumsi LPG 8,2 juta ton per tahun," katanya kepada Alinea.id, Kamis (17/2).

Dia menuturkan, besaran impor LPG RI masih tinggi, yakni mencapai sekitar 6,5 juta metrik ton per tahun. Artinya, dampaknya tidak terlalu besar pada penurunan impor, sehingga perlu upaya melakukan konversi.