L'Oréal Indonesia janji kurangi limbah plastik

"Kami telah menjadi salah satu pemimpin di industri kecantikan dalam praktik keberlanjutan selama bertahun-tahun."

Kasubdit Tata Laksana Produsen Direktorat Pengurangan Sampah KLHK, Ujang Solihin Sidik (kiri), dan Presiden Direktur L'Oréal Indonesia, Junaid Murtaza, dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (6/12/2022). Alinea.id/Erlinda Puspita Wardani

Produsen kosmetik L'Oréal Indonesia berkomitmen menjalankan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) Nomor 75 Tahun 2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen. Perusahaan asal Prancis ini akan mengurangi sampah plastik melalui Program L'Oréal for the Future (L4TF).

"Kami memiliki tujuan yang sama untuk menciptakan kecantikan yang menggerakkan dunia hari ini. Kami menegaskan komitmen kami terhadap keberlanjutan melalui L'Oréal for the Future yang merupakan bagian tak terpisahkan dari L'Oréal Indonesia," Presiden Direktur L'Oréal Indonesia Junaid Murtaza dalam konferensi pers, Selasa (6/12).

"Kami tidak memulai dari nol, kami telah menjadi salah satu pemimpin di industri kecantikan dalam praktik keberlanjutan selama bertahun-tahun," imbuhnya.

Strategi L4TF atau pembangunan berkelanjutan dengan target berbasis sains hingga 2030 mencakup enam topik utama, yaitu air, iklim, keanekaragaman hayati, pemberdayaan komunitas, dampak finansial, dan limbah. Salah satunya, pengurangan penggunaan virgin plastic hingga 78% dan pengumpulan sampah kemasan melalui kolaborasi daur ulang 26% pada 2025.

Strategi itu juga terbagi menjadi tiga pilar utama. Pertama, transformasi guna memastikan aktivitas perusahaan menghormati batasan-batasan planet.