Laba bersih BSI melesat jadi Rp1,48 triliun semester I-2021

Laba bersih BSI naik 34,29% secara tahunan, dari Rp1,1 triliun di semester I-2020 menjadi Rp1,48 triliun di semester I-2021.

(Dari kiri ke kanan) Komisaris Independen Bank Syariah Indonesia, M. Arief Rosyid Hasan; Wakil Direktur Utama 1 BSI, Ngatari; Komisaris Utama Merangkap Komisaris Independen BSI, Mulya E. Siregar; Direktur Utama BSI, Hery Gunardi; Wakil Direktur Utama 2 BSI, Abdullah Firman Wibowo dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Bank Syariah Indonesia Tbk di Wisma Mandiri 1 Lantai 11 Jakarta Selatan, Kamis (6/5/2021). Foto humas BSI.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI membukukan laba bersih sebesar Rp1,48 triliun pada semester I-2021, atau naik 34,29% secara year on year (yoy), dari Rp1,1 triliun pada semester I-2020. Bank syariah terbesar di Indonesia ini juga mencatat pertumbuhan jumlah user mobile banking yang signifikan, menembus 2,5 juta pengguna.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, kenaikan laba pada semester I-2021 dipicu oleh pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) yang berkualitas, sehingga biaya dana dapat ditekan. Hal itu mendorong kenaikan pendapatan margin dan bagi hasil yang tumbuh sekitar 12,71% secara tahunan atau yoy.

“Untuk meningkatkan kinerja, pada tahun ini BSI fokus untuk menjaga kualitas pembiayaan dan memanage coverage ratio dengan tetap mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat dan akselerasi kapasitas digital dan operasional,” kata Hery dalam konferensi pers, Jumat (30/7). 

Dia melanjutkan, dengan pertumbuhan laba yang signifikan, BSI dapat meningkatkan rasio profitabilitas. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya ROE (Return on Equity) dari 11,69% per Juni 2020, menjadi 13,84% per Juni 2021. 

Adapun untuk menjaga pertumbuhan ke depan, Hery mengatakan BSI akan terus meningkatkan kapabilitas digital. Pasalnya, volume transaksi kanal digital BSI tumbuh signifikan sepanjang kuartal II-2021.