sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Laba bersih BSI melesat jadi Rp1,48 triliun semester I-2021

Laba bersih BSI naik 34,29% secara tahunan, dari Rp1,1 triliun di semester I-2020 menjadi Rp1,48 triliun di semester I-2021.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Jumat, 30 Jul 2021 10:44 WIB
Laba bersih BSI melesat jadi Rp1,48 triliun semester I-2021

PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) atau BSI membukukan laba bersih sebesar Rp1,48 triliun pada semester I-2021, atau naik 34,29% secara year on year (yoy), dari Rp1,1 triliun pada semester I-2020. Bank syariah terbesar di Indonesia ini juga mencatat pertumbuhan jumlah user mobile banking yang signifikan, menembus 2,5 juta pengguna.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan, kenaikan laba pada semester I-2021 dipicu oleh pertumbuhan pembiayaan dan dana pihak ketiga (DPK) yang berkualitas, sehingga biaya dana dapat ditekan. Hal itu mendorong kenaikan pendapatan margin dan bagi hasil yang tumbuh sekitar 12,71% secara tahunan atau yoy.

“Untuk meningkatkan kinerja, pada tahun ini BSI fokus untuk menjaga kualitas pembiayaan dan memanage coverage ratio dengan tetap mendorong pertumbuhan bisnis yang sehat dan akselerasi kapasitas digital dan operasional,” kata Hery dalam konferensi pers, Jumat (30/7). 

Dia melanjutkan, dengan pertumbuhan laba yang signifikan, BSI dapat meningkatkan rasio profitabilitas. Hal tersebut ditandai dengan meningkatnya ROE (Return on Equity) dari 11,69% per Juni 2020, menjadi 13,84% per Juni 2021. 

Adapun untuk menjaga pertumbuhan ke depan, Hery mengatakan BSI akan terus meningkatkan kapabilitas digital. Pasalnya, volume transaksi kanal digital BSI tumbuh signifikan sepanjang kuartal II-2021. 

Hingga Juni 2021, nilai transaksi kanal digital BSI sudah menembus Rp95,13 triliun. Kontribusi terbesar berasal dari transaksi melalui layanan BSI Mobile yang naik 83,56% secara yoy. Jika dirinci, sepanjang Januari-Juni 2021, volume transaksi di BSI Mobile mencapai Rp41,99 triliun.

Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan sebesar 109,82% secara yoy. Hal ini didorong oleh jumlah user mobile banking yang menembus 2,5 juta pengguna.

Sedangkan dari sisi bisnis, pada semester I-2021 bank syariah milik Himbara itu telah menyalurkan pembiayaan hingga Rp161,5 triliun. Jumlah tersebut naik sekitar 11,73% dari periode yang sama pada 2020 yang sebesar Rp144,5 triliun. 

Sponsored

Porsi terbesar disumbangkan segmen konsumer yang mencapai Rp75 triliun atau setara 46,5% dari total pembiayaan. Adapun segmen korporasi sebesar Rp36,7 triliun atau sekitar 22,8%. Kemudian segmen UMKM yang mencapai Rp36,8 triliun setara 22,9% dan sisanya segmen komersial Rp10 triliun atau sekitar 6,2%. 

Pada paruh pertama tahun ini, BSI mampu menjaga kualitas pembiayaan yang positif, dengan penurunan pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) gross dari 3,23% pada semester I-2020, menjadi 3,11% pada enam bulan pertama tahun ini. 

Untuk meningkatkan prinsip kehati-hatian, BSI juga telah mencadangkan cash coverage sebesar 144,07% sampai semester I-2021. Sedangkan dari sisi liabilitas, penghimpunan DPK BSI sampai semester I-2021 mencapai Rp216,36 triliun, naik 16,03% dibandingkan dengan periode yang sama pada 2020 yang sebesar Rp186,49 triliun. 

Pertumbuhan tersebut didominasi oleh peningkatan dana murah melalui layanan jasa keuangan giro dan tabungan yang sebesar 54,81% dari total DPK. Hal itu menurunkan biaya dana atau cost of fund dari 2,78% pada semester I-2020 menjadi 2,14% pada paruh pertama tahun ini. 

Dengan kinerja tersebut BSI berhasil mencatatkan total aset sebesar Rp247,3 triliun hingga Juni 2021. Torehan itu naik sekitar 15,16% secara yoy. Pada periode yang sama tahun lalu, total aset BSI mencapai Rp214,7 triliun.

Caleg Pilihan
Berita Lainnya
×
tekid