Laba bersih naik 3 kali lipat, bos BNI: Masih ada ruang untuk tumbuh

Laba bersih 2021 tercatat sebesar Rp10,89 triliun, tumbuh 232,2% (YoY).

Petugas Bank Negara Indonesia (BNI) Cabang Banda Aceh memperlihatkan uang pecahan yang dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan penukaran selama bulan Ramadan dan Idulfitri di Banda Aceh, Aceh, Selasa (5/5/2019). Foto Antara/Irwansyah Putra/foc.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil mencatatkan lonjakan kinerja positif di tahun buku 2021. Laba bersih 2021 tercatat sebesar Rp10,89 triliun, tumbuh 232,2% (YoY).

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, kinerja BNI pada 2021 sangat menjanjikan karena laba bersih melebihi ekspektasi pasar. Laba bersih ini disebabkan oleh laba usaha sebelum cadangan (PPOP), naik 14,8% year-on-year menjadi Rp31,06 triliun.

Hasil ini lebih tinggi dari laba operasional sebelum pandemi dan merupakan pencapaian terbaik yang pernah diraih BNI. Selain itu, upaya peningkatan kualitas kredit melalui pemantauan, pengelolaan dan kebijakan yang efektif telah meningkatkan biaya kredit menjadi 3,3%. 

Peningkatan laba operasional disebabkan oleh pinjaman yang sehat sebesar Rp582,44 triliun, atau naik 5,3% tahun-ke-tahun.

Pendapatan berbasis fee mencatat pertumbuhan year-on-year sebesar 12,8% pada akhir 2021. BNI percaya masih ada ruang untuk pertumbuhan lebih lanjut di masa depan.