Laba BNI naik tipis capai Rp12 triliun

Meski laba bersih BNI tumbuh tipis 4,7%, penyaluran kredit bank pelat merah ini melonjak 14,7% pada kuartal III/2019.

Wakil Direktur Utama Bank Negara Indonesia (BNI) Herry Sidharta (tengah) didampingi jajaran direksi berbincang saat konferensi pers di Jakarta, Rabu (23/10). / Antara Foto

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) meraup laba sebesar Rp12 triliun atau tumbuh 4,7% pada kuartal III/2019 dibandingkan dengan periode yang sama pada 2018.

Direktur Keuangan BNI Ario Bimo mengatakan kenaikan laba ditopang oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) menjadi Rp26,9 triliun pada kuartal III/2019.

Begitu juga dengan pendapatan berbasis nonbunga (Non Interest Income/NII atau fee based income/FBI), yang tumbuh sebesar 13% secara year-on-year (yoy), menjadi Rp8,1 triliun.

"Dengan dukungan pertumbuhan NII dan FBI, BNI mampu mencatatkan laba bersih senilai Rp12 triliun atau tumbuh 4,7% dibandingkan periode yang sama tahun 2018," kata Ario di Jakarta, Rabu (23/10).

Pendapatan komisi BNI ditopang oleh pertumbuhan recurring fee sebesar 17,1% (yoy) menjadi Rp7,9 triliun. Kenaikan pendapatan komisi pada kuartal III/2019 ini didorong oleh kontribusi komisi dari segmen perbankan bisnis (business banking), antara lain komisi dari pembiayaan perdagangan (trade finance) yang tumbuh 9,4% dan komisi sindikasi yang tumbuh 81,6%.