close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto Antara.
icon caption
Menteri Keuangan Sri Mulyani. Foto Antara.
Bisnis
Senin, 29 Juni 2020 15:25

Rencana bank Himbara kelola penempatan dana PEN

Masing-masing bank memiliki fokus pengalokasian anggaran agar dana pemerintah memiliki dampak langsung ke sektor riil.
swipe

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Bank Indonesia (BI) telah memindahkan dana pemerintah sebesar Rp30 triliun kepada Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) pada 25 Juni 2020 sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No.70/PMK.05/2020 tentang Penempatan Uang Negara Pada Bank Umum dalam Rangka Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Penandatanganan perjanjian kerja sama antara bank Himbara dengan Dirjen Perbendaharaan pada 24 juni, transaksi dilakukan pada 25 Juni, yaitu Gubernur BI menyampaikan bahwa sebelum pukul 09.00 uang itu sudah ada di bank Himbara,” katanya dalam rapat kerja bersama DPR, Senin (29/6).

Dana tersebut telah ditempatkan ke Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), dan Bank Tabungan Nasional (BTN). Masing-masing bank memiliki fokus pengalokasian anggaran agar dana pemerintah memiliki dampak langsung ke sektor riil.

Bank Himbara juga diminta untuk menyalurkan kredit tiga kali lipat dari dana yang telah ditempatkan pemerintah.

"Kami sampaikan ke bank Himbara, minimal mereka harus menyalurkan tiga kali lipat dari apa yang kami tempatkan di bank tersebut, dan mereka menyampaikan suku bunganya bisa direndahkan karena dana pemerintah yang ditempatkan  suku bunganya juga lebih rendah," ujarnya.

Dia menjelaskan, Bank Mandiri misalnya fokus menyalurkan kredit untuk sektor produktif, padat karya, mendukung ketahanan pangan, dan mendorong sistem logistik nasional dengan nilai Rp21 triliun.

"Untuk Bank Mandiri segmennya Mikro-KUM, SME, komersial dan corporate, serta KUR (Kredit Usaha Rakyat), masing-masing akan memiliki dampak terhadap sektor riil, termasuk rencana dan dampak dalam penyalurannnya," ucapnya.

Sementara dana pemerintah di BRI akan digunakan untuk mendukung rencana bisnis berupa ekspansi kredit usaha mikro kecil menengah (UMKM) selama enam bulan sebesar Rp122,5 triliun dengan komposisi segmen mikro sebesar 88,87% atau Rp108,8 triliun.

Kemudian untuk BNI, dana pemerintah akan difokuskan untuk melaksanakan ekspansi kredit pada sektor riil bagi usaha kecil, menengah, dan korporasi, serta consumer loan dalam tiga bulan ke depan senilai Rp15,04 triliun.

"Untuk masing-masing sektor adalah pertanian, industri pengolahan, jasa, konstruksi, angkutan, air dan gas, serta pertambangan. Untuk industri berat, yaitu yang berorientasi ekspor," tambahnya.

Terakhir BTN, dana yang ditempatkan pemerintah difokuskan untuk penyaluran kredit sebesar Rp30 triliun. Dari total tersebut, mayoritas atau sebesar 70% dialokasikan untuk Kredit Perumahan Rakyat (KPR), di mana sebesar 51,6% atau senilai Rp5,4 triliun difokuskan untuk ekspansi KPR.

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan