Laba BTN kuartal III-2019 anjlok 64,17% jadi Rp810 miliar

Laba bersih PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) pada kuartal III-2019 anjlok 64,17% menjadi Rp810 miliar dari Rp2,2 triliun.

Laba bersih PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) pada kuartal III-2019 anjlok 64,17% menjadi Rp810 miliar dari Rp2,2 triliun. / BTN

Laba bersih PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) pada kuartal III-2019 anjlok 64,17% menjadi Rp810 miliar dari Rp2,2 triliun.

Ambrolnya laba bersih tersebut terjadi lantaran perseroan meningkatkan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) sebesar 21,34%. Peningkatan CKPN itu dilakukan untuk persiapan mengikuti aturan baru Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71 pada 2020.

Plt. Direktur Utama Bank BTN Oni Febriarto Raharjo mengatakan nilai CKPN BTN itu naik 21,34% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp1,79 triliun menjadi Rp2,18 triliun pada September 2019. Secara rasio, CKPN perseroan naik ke level 52,67% pada September 2019 dari 38,58% di bulan yang sama tahun lalu.

Adapun Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71 merupakan standar internasional untuk pelaporan keuangan (International Financial Reporting Standards/IFRS) yang dikeluarkan oleh International Accounting Standard Board (IASB) dan akan diikuti perbankan pada 2020.

"Dengan peningkatan alokasi ke CKPN tersebut, laba bersih kami berada di posisi Rp801 miliar pada kuartal tiga ini. Hingga akhir tahun, kami membidik rasio CKPN terus naik ke level di atas 70%," kata Oni dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (14/11).