Larang ekspor batu bara, Menteri ESDM akui banyak negara komplain

Namun, pemerintah kini sudah mulai membuka ekspor batu bara sejak 12 Januari 2022.

Ilustrasi eksplorasi batu bara. Alinea.id/Bagus Priyo

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengakui, banyak negara importir batu bara yang melayangkan komplain kepada Indonesia akibat pelarangan ekspor.

"Rata-rata teriak semua, mulai dari Malaysia, Filipina, Korea, Jepang, China. Semua menyampaikan keprihatinan dan minta bantuan kita," paparnya dalam rapat kerja (raker) di Komisi VII DPR, Kamis (13/1).

Kebijakan pelarangan ekspor ini diambil karena perusahaan batu bara tidak memenuhi kewajiban domestic market obligation (DMO) batu bara. Imbasnya, PT PLN (Persero) kekurangan pasokan.

Dari produksi tahunan batu bara RI sekitar 600 juta ton, Arifin menjelaskan, 40% di antaranya sesuai spesifikasi yang dibutuhkan PLN. Akses secara volume menurutnya banyak, tetapi kala itu sudah siap dilempar ke pasar ekspor.

"Kita tahan pengereman drastis, hold, dan kita reschedule, kita realokasi. Ini langkah kita. Memang ada klasifikasikasi batu bara enggak masuk spesifikasi PLN, kita lihat juga," jelasnya.