Listing, saham Ultra Voucher naik 10%

Melalui IPO ini, UVCR meraih pendanaan sebesar Rp50 miliar.

Ilustrasi pencatatan saham perdana Trimegah Karya Pratama. Dokumentasi Trimegah Karya Pratama.

Perusahaan aggregator voucher diskon digital Ultra Voucher, PT Trimegah Karya Pratama Tbk. (UVCR), resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Selasa (27/7), di harga Rp100 per saham. Ultra Voucher menjadi emiten ke-27 yang listing sepanjang 2021 atau menjadi emiten ke-739 dari total emiten di BEI.

Dalam perdagangan perdananya, harga saham UVCR tercatat naik 10% menjadi Rp110 per saham. Selama masa book building hingga penawaran umum, saham UVCR mencatatkan kelebihan pemesanan atau oversubscribe. Dengan melepas 500 juta lembar saham atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, melalui IPO ini UVCR meraih pendanaan sebesar Rp50 miliar.

“Puji syukur kepada Tuhan, hari ini Ultra Voucher berhasil mencapai milestone baru dan strategis untuk semakin memperkuat dan memperluas bisnis perusahaan. Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut membantu kesuksesan IPO UVCR,” ujar Direktur Utama Ultra Voucher Hady Kuswanto, Selasa (27/7).

Hady melanjutkan IPO ini menjadi momen penting bagi Ultra Voucher dalam upaya mempercapat pengembangan bisnis dan investasi perusahaan. Pasalnya, sebagai perusahaan publik, UVCR kini memiliki akses keuangan dan jejaring bisnis yang terbuka lebar, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar yang tumbuh cepat, salah satunya berkat digitalisasi yang berlangsung saat ini.

“Kami telah menyiapkan strategi yang matang dan terintegrasi baik jangka pendek, menengah dan panjang. Melalui transformasi bisnis yang terukur dan disiplin dalam eksekusi atas semua strategi kami, Ultra Voucher menyiapkan diri untuk membuka jaringan hingga ke pasar ASEAN,” katanya.