sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Listing, saham Ultra Voucher naik 10%

Melalui IPO ini, UVCR meraih pendanaan sebesar Rp50 miliar.

Annisa Saumi
Annisa Saumi Selasa, 27 Jul 2021 12:14 WIB
Listing, saham Ultra Voucher naik 10%

Perusahaan aggregator voucher diskon digital Ultra Voucher, PT Trimegah Karya Pratama Tbk. (UVCR), resmi mencatatkan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Selasa (27/7), di harga Rp100 per saham. Ultra Voucher menjadi emiten ke-27 yang listing sepanjang 2021 atau menjadi emiten ke-739 dari total emiten di BEI.

Dalam perdagangan perdananya, harga saham UVCR tercatat naik 10% menjadi Rp110 per saham. Selama masa book building hingga penawaran umum, saham UVCR mencatatkan kelebihan pemesanan atau oversubscribe. Dengan melepas 500 juta lembar saham atau 25% dari modal ditempatkan dan disetor penuh, melalui IPO ini UVCR meraih pendanaan sebesar Rp50 miliar.

“Puji syukur kepada Tuhan, hari ini Ultra Voucher berhasil mencapai milestone baru dan strategis untuk semakin memperkuat dan memperluas bisnis perusahaan. Kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang turut membantu kesuksesan IPO UVCR,” ujar Direktur Utama Ultra Voucher Hady Kuswanto, Selasa (27/7).

Hady melanjutkan IPO ini menjadi momen penting bagi Ultra Voucher dalam upaya mempercapat pengembangan bisnis dan investasi perusahaan. Pasalnya, sebagai perusahaan publik, UVCR kini memiliki akses keuangan dan jejaring bisnis yang terbuka lebar, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar yang tumbuh cepat, salah satunya berkat digitalisasi yang berlangsung saat ini.

“Kami telah menyiapkan strategi yang matang dan terintegrasi baik jangka pendek, menengah dan panjang. Melalui transformasi bisnis yang terukur dan disiplin dalam eksekusi atas semua strategi kami, Ultra Voucher menyiapkan diri untuk membuka jaringan hingga ke pasar ASEAN,” katanya.

Potensi bisnis

Direktur Ultra Voucher Riky Boy Permata mengatakan, pengembangan bisnis Ultra Voucher didukung empat kanal distribusi utama, yakni Business to Business (B2B), e-commerce, direct to retail, dan reseller. Pengembangan bisnis juga didukung sumber daya manusia di Ultra Voucher yang berpengalaman di dunia teknologi digital.

Ultra Voucher juga akan melakukan transformasi bisnis, yakni pengembangan produk yang lebih besar. Hal ini untuk mempertahankan bisnis yang positif, karena pada Maret 2021 penjualan tumbuh 110,69% menjadi Rp194,48 miliar, dibanding penjualan per Maret 2020. Laba bersih perseroan juga melonjak 119,46% menjadi Rp543,59 juta.

Sponsored

“Dengan pemanfaatan teknologi, voucher digital Ultra Voucher merupakan platform tempat orang-orang bisa mencari berbagai macam voucher. Itulah mengapa Ultra Voucher disebut sebagai one platform, one voucher for all," tutur dia. 

Menurutnya, kehadiran Ultra Voucher memberikan kemudahan bagi konsumen, dan menjadi technology enabler bagi partner pihaknya dengan tiga faktor utama yang dimiliki, yaitu voucher issuance, voucher distribution dan voucher redemption.

Saat ini, lanjut Riky, Ultra Voucher telah menjalin kerja sama dengan 300 brand dan lebih dari 40.000 outlet di seluruh Indonesia. Adapun merchant yang bekerj asama dengan Ultra Voucher saat ini dari berbagai segmen, yakni Beauty & Relaxation, Departement Store, E-Commerce, Entertainment, Food & Beverage (F&B), Hotel & Travel, Accessories & Jewelry, Lifestyle, Investment, dan lain-lain.

Direktur PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mukti Wibowo Kamihadi mengatakan, saham Ultra Voucher menjadi pionir saham perusahaan voucher sektor digital teknologi yang melantai di BEI. Dia menilai, saham UVCR ini akan memberikan khazanah baru bagi pelaku pasar modal di Tanah Air karena sisi potensi bisnisnya yang tinggi. 

“Kami senang dapat mengawal proses IPO Ultra Voucher, karena saham UVCR ini sangat potensial, dibangun oleh anak bangsa dengan kapabilitas di sektor teknologi yang mumpuni, dan sektor bisnis yang terus tumbuh dan berdaya saing global,” ucap Wibowo.

Sementarar Direktur Utama PT Surya Fajar Sekuritas Steffen Fang menjelaskan, terdapat tiga faktor yang membuat tingginya antusiasme masyarakat terhadap IPO UVCR ini. Tiga faktor tersebut yakni kinerja dan rekam jejak historis yang solid selama ini, potensi pertumbuhan usaha yang tinggi di masa mendatang, dan positioning UVCR yang berada pada sektor teknologi membuat UVCR menjadi buruan investor, baik pada masa bookbuilding maupun penawaran umum. 

Tingginya minat investor tersebut ditunjukkan oleh permintaan atas saham UVCR pada masa penawaran yang tercatat sebanyak lebih dari tiga miliar saham, atau terjadi kelebihan pemesanan hingga 5,2 kali, dari total saham yang ditawarkan atau 13 kali dari porsi pooling yang ditawarkan. Selain itu, tingginya minat terhadap IPO UVCR juga terlihat dari besarnya jumlah partipisan yang mencapai lebih dari 18.000 investor.

Direktur PT NH Korindo Sekuritas Indonesia Amir Suhendro Samirin mengatakan, prospek Ultra Voucher juga sangat bagus terlihat dari laba bersih yang naik secara signifikan. Bisnis yang dijalankan perseroan agak berbeda dengan bisnis voucher yang telah ada di BEI, serta antusias masyarakat yang sangat tinggi saat bookbuilding dilakukan.

“Inilah membuat kami, para penjamin pelaksana emisi efek, yakin menjadi penjamin pelaksana emisi efek pada IPO kali ini,” ujar Amir.

Berita Lainnya
×
tekid