Lolos jebakan 5%, pangsa pasar perbankan syariah masih mandek di 7%

Peningkatan pangsa pasar perbankan syariah sangat lambat.

Ilustrasi Alinea.id/Enrico P.W.

Laporan The Royal Islamic Strategic Studies Centre (RISSC) bertajuk The Muslim 500 edisi 2023 merilis jumlah populasi muslim di Indonesia mencapai 237,55 juta jiwa pada tahun 2022. Jumlah ini mencapai 86,7% dari total populasi penduduk Indonesia. Populasi muslim Indonesia juga menjadi yang terbanyak di kawasan negara-negara Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), maupun secara global.

Namun, pangsa pasar atau market share industri perbankan syariah di tanah air masih sangat rendah. Meski berhasil keluar dari jebakan pangsa pasar 5% selama bertahun-tahun, namun kini angkanya masih tidak jauh dari 7%.

Market share perbankan sangat-sangat lambat dulu dikenal jebakan 5% tapi akhirnya bisa naik 7%,” ungkap Kepala Grup (Direktur) Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mohammad Ismail Riyadi saat memaparkan literasi dan inklusi keuangan syariah di Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/10) lalu.

Pangsa pasar bank syariah secara detail adalah 7,31% di mana aset perbankan syariah sebesar Rp749.3 triliun dari total aset perbankan nasional sebesar Rp11.258,6 triliun. Adapun persentase perbankan syariah mencapai 33,6% dari seluruh sektor jasa keuangan syariah.

Tercatat, industri keuangan non bank (IKNB) syariah pangsa pasarnya mencapai  4,91% yakni Rp157.6 triliun dari Rp3,209,1 triliun. Sementara pasar modal syariah memiliki pangsa pasar 18,56% yakni Rp1.470,4 triliun dari Rp7.923,1 triliun. Artinya, pangsa pasar perbankan syariah masih lebih rendah dibanding sektor pasar modal syariah.