Longgarkan likuiditas, cara BI genjot pertumbuhan kredit 12%

Bank Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan penyaluran kredit perbankan bakal tumbuh tinggi.

Bank Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan penyaluran kredit perbankan bakal tumbuh tinggi di kisaran 10%-12% year on year (yoy) pada 2019. / Antara Foto

Bank Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan penyaluran kredit perbankan bakal tumbuh tinggi di kisaran 10%-12% year on year (yoy) pada 2019. Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan secara keseluruhan bank di Indonesia punya kecukupan likuiditas untuk menyalurkan kredit. 

“Dari pemantauan kami, bank-bank BUKU 4 itu cukup, tetapi BUKU 1 dan BUKU 2 harus meningkatkan funding untuk menyalurkan kredit," ujar Perry di usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (21/3).

Perry memastikan kecukupan likuiditas untuk penyaluran kredit bisa ditempuh dengan memperluas dan memperbanyak lelang term repo, swap valas, dan sebagainya. 

Pelonggaran likuiditas 

Selain itu, BI juga menaikkan batas Rasio Intermediasi Perbankan (RIM) dari 80-92% menjadi 84-94%. Artinya, bank-bank dengan likuiditas yang sudah "sebatas leher" bisa memiliki lebih banyak ruang untuk menyalurkan kredit.