LPDB telah salurkan pembiayaan kepada koperasi syariah sebesar Rp616 miliar

Keuangan syariah Indonesia terus tumbuh positif dan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMK) Teten Masduki. Foto dokumentasi

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UMK) Teten Masduki menyampaikan, keuangan syariah Indonesia terus tumbuh positif dan berkontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi. Di mana berdasarkan Global Islamic Economy Report 2020, nilai aset keuangan syariah meningkat 13,9% pada 2019 dari US$2,52 miliar menjadi US$2,88 miliar.

Per September 2021 total aset inklusi keuangan syariah tumbuh sebesar 17,32% yoy, dengan nilai nominal US$132,7 miliar. Terdiri dari aset perbankan syariah sebesar US$43,58 miliar, pasar modal syariah, sukuk, dan reksa dana sebesar US$80,95 miliar, serta lembaga keuangan nonbank syariah sebesar US$8,16 miliar.

Menurut Teten Masduki, Indonesia merupakan salah satu negara terbesar dalam hal market size transaksi fintech syariah yang mencapai US$2,9 miliar selama periode 2020. Kemudian menurut data Global Islamic Fintech Report tahun ini, Indonesia berada pada posisi lima besar dengan Arab Saudi, Iraq, Uni Emirate, dan Malaysia.

“Dengan potensi tersebut, kami terus mempercepat UMKM on boarding ke dalam ekosistem digital saat ini telah mencapai 16,4 juta atau bertambah 8,4 juta UMKM (tumbuh 105% selama masa pandemi). Kemenkop UKM bekerja sama dengan lintas kementerian, lembaga, asosiasi hingga perusahaan swasta sehingga menjadi jurus memperluas pasar UMKM go digital. Agar target 30 juta UMKM masuk ke ranah digital 2024 tercapai,” tuturnya.

Ia juga mengatakan Kementerian Koperasi dan UKM RI terus mendorong pembiayaan koperasi syariah melalui LPDB syariah. Di mana telah tersalur sebesar Rp616 miliar (77% dari target pembiayaan syariah) kepada 58 mitra.