Ma'ruf Amin: Pasar keuangan syariah RI harus kejar Malaysia

Pangsa pasar ekonomi syariah di Indonesia sepanjang 2019 hanya tumbuh 5,6% sedangkan Malaysia 28,2%.

Wakil Presiden Maruf Amin menyatakan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia masih kalah dari negara lain seperti Malaysia. Alinea.id/Nanda Aria

Wakil Presiden Maruf Amin menyatakan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia masih kalah dari negara lain seperti Malaysia. Dia mengatakan pangsa pasar ekonomi syariah di Indonesia sepanjang 2019 hanya tumbuh 5,6% sedangkan Malaysia 28,2%.

Ma'ruf juga mengatakan, meski berada dalam negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia masih kalah dari negara-negara muslim lainnya seperti Mesir yang pangsa pasarnya tumbuh 9,5% atau Pakistan yang tumbuh sebesar 10,4%.

"Kita ingin mengejar negara dengan penduduk mayoritas muslim lainnya yang sudah lebih maju daripada kita seperti Mesir dengan pangsa keuangan syariah sebesar 9,5%, Pakistan 10,4%, dan Malaysia 28,2%," katanya dalam sambutan di Pembukaan Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF) ke-6, di Jakarta, Rabu (13/11).

Ma'ruf mengakui, peran ekonomi keuangan syariah di Indonesia masih kalah dengan keuangan konvensional. Sepanjang 2019, pangsa pasar sistem keuangan konvensional tumbuh sebesar 8,6%. Untuk itu, lanjutnya, berbagai upaya perlu dilakukan untuk oengembangan keuangan ekonomi syariah.

Namun demikian, dia mengatakan, pengembangan ekonomi syariah tidak harus berbenturan dengan sistem keuangan konvensional. Dia mengatakan keduanya harus tumbuh bersama, sebab Indonesia menganut dua sistem ekonomi tersebut.