MAMI: Indikator ekonomi RI menunjukkan peningkatan aktivitas domestik

Hal ini ditandai oleh beberapa hal, antara lain tingkat keyakinan konsumen yang terjaga baik.

Ilustrasi Alinea.id/Bagus Priyo.

PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) menyampaikan, pasar finansial Indonesia menunjukkan potensi yang menarik hingga akhir tahun. Inflasi yang menurun, upah yang meningkat, dan belanja kampanye diharapkan dapat mendorong konsumsi domestik lebih tinggi di sisa tahun ini.

Chief Economist & Investment Strategist MAMI Katarina Setiawan mengatakan, meski The Fed masih menaikkan suku bunga, namun Bank Indonesia (BI) tetap mempertahankan tingkat suku bunga di level saat ini. Hal ini antara lain disebabkan karena suku bunga saat ini dianggap cukup untuk menahan inflasi dan selisih suku bunga BI terhadap The Fed semakin menyempit.  

Pengendalian nilai tukar Rupiah dilakukan oleh BI melalui instrumen lain, seperti intervensi valuta asing-dengan menggunakan cadangan devisa dan program operation twist.  

Sementara itu, tingginya surplus perdagangan sejak 2020 tidak serta merta mendorong peningkatan cadangan devisa. Kondisi ini menunjukkan keengganan eksportir untuk mengonversi dana hasil ekspor ke mata uang lokal karena tingkat suku bunga yang kurang atraktif.

"Regulasi yang mewajibkan penanaman Dana Hasil Ekspor untuk jumlah minimum ekspor US$250.000 selama tiga bulan diharapkan meningkatkan likuiditas dolar AS di dalam negeri dalam jumlah cukup besar dan membantu menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah,” kata dia dalam keterangan resminya, Selasa (15/8).