Mampukah bisnis pertanian ambil peluang di era pandemi?

Permintaan masih tinggi, namun distribusi dan logistik masih kacau selama pandemi.

Sektor pertanian menjadi harapan baru bagi perekonomian yang kini terhempas di segala lini. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan masih tumbuh 9,46% pada kuartal I 2020 dibandingkan kuartal sebelumnya (q to q).

Namun, laju pertumbuhannya hanya 0,02% bila dibandingkan dengan kuartal I tahun 2019 (year on year).  Sektor ini juga berkontribusi 12,84% terhadap PDB nasional sepanjang kuartal I 2020, terbesar ketiga setelah industri pengolahan dan perdagangan.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, pertumbuhan tersebut disebabkan adanya kenaikan permintaan domestik dan produksi hasil hortikultura (buah-buahan dan sayuran), perikanan tangkap dan budidaya, perkebunan, serta kayu tanaman. Sayangnya, pergeseran musim panen raya padi menyebabkan kontraksi pada subsektor tanaman pangan yaitu sebesar 10,31% (yoy).

“Pada 2019, puncak panen raya jatuh pada bulan Maret dan tahun ini jatuhnya bulan April di kuartal kedua. Harapannya, sektor pertanian di kuartal dua berkontribusi positif untuk memperbaiki perekonomian Indonesia,” ungkapnya dalam konferensi pers, Selasa (5/5).