Manulife: PDB di pasar global Asia naik 5,9% pada 2021

Pertumbuhan ekonomi global pada 2022 diprediksi akan lebih rendah daripada 2021.

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi. Pixabay

Produk Domestik Bruto (PDB) di pasar global mengalami kenaikan masif dan tumbuh sebesar 5,9% pada 2021 dibandingkan penurunan ekstrem pada 2020 karena awal pandemi menyebabkan kontraksi pertumbuhan PDB global sebesar 3,5%.

Dalam telekonferensi "Indonesia Market Outlook 2022" pada Selasa (7/12), Director & Chief Investment Officer Fixed Income PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Katarina Setiawan, juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada 2022 akan bergerak normal.

"Kami memperkirakan bahwa ke depannya, pertumbuhan ekonomi global akan mulai bergerak ke arah normal. Ini artinya, pertumbuhan ekonomi global di tahun 2022 akan lebih rendah dari 2021, namun masih lebih tinggi dari retan rata-rata jangka panjangnya," katanya.

Pertumbuhan ekonomi itu, menurutnya, akan menunjukkan tren kenaikan sangat tinggi di 2021 sehingga aktivitas pertumbuhan 2022 kemungkinan diperkirakan akan tumbuh di atas rata-rata jangka panjang, namun pertumbuhannya  tidak setinggi di 2021. Perdagangan global akan ditopang kebutuhan produk dan jasa seiring dengan normalnya aktivitas ekonomi.

"Normalisasi tidak hanya terjadi pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada kebijakan moneter dan fiskal. Di sisi kebijakan moneter, seiring era normalisasi ekonomi global, bank sentral dunia juga melakukan penyesuaian arah kebijakan. Suku bunga diperkirakan akan meningkat secara gradual sambil tetap memperhatikan kondisi terkait pandemi," tuturnya.