Matahari Departement Store catatkan kerugian bersih Rp357 miliar semester I-2020

Pendapatan ini lebih rendah 62,1% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp5,95 triliun.

Ilustrasi. Dokumentasi PT Matahari Departement Store Tbk.

Imbas Covid-19 kinerja PT Matahari Department Store Tbk tidak memuaskan. Emiten ritel dengan kode LPPF itu hanya membukukan pendapatan bersih sebesar Rp2,25 triliun. 

Pendapatan ini tercatat lebih rendah 62,1%, dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp5,95 triliun. Tercatat penjualan eceran perseroan turun 62,06% dari Rp3,8 triliun pada semester I-2019, menjadi Rp1,44 triliun pada semester I-2020. 

Sementara penjualan konsinyasi bersih juga tercatat turun 63,50% menjadi Rp760 miliar, dari Rp2,08 triliun pada periode yang sama tahun lalu. CEO dan Wakil Presiden Direktur Matahari, Terry O'Connor mengatakan, pandemi Covid-19 secara signifikan berdampak pada operasi Matahari pada kuartal kedua.

"Sebagai tindak lanjut, Matahari mengambil langkah pengurangan biaya secara menyeluruh. Termasuk, upaya untuk memperoleh keringanan sewa, yang telah menghasilkan penurunan pengeluaran operasional sebesar 53,8% pada kuartal II-2020," kata Terry dalam keterangan resminya, Kamis (30/7).

Terry menegaskan, demi mempertahankan kesehatan pelanggan dan karyawan mereka, Matahari mencatatkan kerugian bersih senilai Rp357 miliar. Namun, lanjutnya, pada saat yang sama, emiten berkode LPPF ini meningkatkan pinjaman mereka menjadi Rp2,06 triliun untuk pembayaran kepada pemasok.