Memanfaatkan peluang investasi jelang berakhirnya 2021

Fase normalisasi di 2022 tidak hanya terjadi pada pertumbuhan ekonomi dan perdagangan global, tetapi juga pada kebijakan moneter dan fiskal.

ilustrasi. foto Pixabay

Jelang berakhirnya tahun 2021, pasar terlihat lebih optimistis dalam menatap tahun 2022. Kebijakan Fed tapering yang mulai diterapkan di Desember ini sudah berjalan relatif lebih mulus dibandingkan kebijakan serupa tahun 2013 lalu, di mana kali ini pasar telah mengantisipasi dan menyesuaikan ekspektasinya sehingga dapat memberikan dasar bagi investor dalam mengambil keputusan menjelang berakhirnya 2021.

Memasuki 2022, pasar akan memasuki fase normalisasi. Artinya pertumbuhan ekonomi global di tahun 2022 akan lebih rendah dari 2021, namun masih lebih tinggi dari rerata jangka panjangnya. Lalu peluang seperti apa yang bisa dimanfaatkan oleh investor saat ini? Berikut adalah pembahasannya.

Kondisi global ke depan

Fase normalisasi di 2022 tidak hanya terjadi pada pertumbuhan ekonomi dan perdagangan global, tetapi juga pada kebijakan moneter dan fiskal. Bank sentral dunia diperkirakan akan melakukan penyesuaian arah kebijakan, di mana suku bunga diperkirakan akan meningkat secara gradual sambil tetap memperhatikan kondisi terkait pandemi. Dari sisi kebijakan fiskal, akan berupa pengurangan stimulus-stimulus pandemi dari pemerintah secara gradual menuju ke level normal di era pertumbuhan ekonomi yang juga menuju normal.

"Walau demikian, proses normalisasi akan terjadi secara gradual, di mana kebijakan fiskal dan moneter di 2022 baik di kawasan negara maju maupun negara berkembang, tetap akan pada level akomodatif relatif terhadap rerata jangka panjang," jelas Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Dimas Ardhinugraha dalam keterangan resmi, Rabu (22/12).