Memetik laba di tengah pandemi corona

Sejumlah bidang usaha mengalami lonjakan permintaan di tengah penyebaran coronavirus

Ada pergeseran transaksi secara online selama wabah coronavirus seiring dengan imbauan social distancing. Alinea.id/Dwi Setiawan.

Sejak pertama kali diumumkan pada 2 Maret silam, korban pandemi coronavirus di Indonesia terus berjatuhan. Hingga Selasa (31/3), jumlah korban positif Covid-19 telah mencapai 1.528 kasus dengan 136 orang meninggal dan 81 orang dinyatakan sembuh.

Pemerintah telah mengeluarkan imbauan pembatasan fisik (physical distancing) untuk mencegah penyebaran coronavirus tidak semakin meluas. Pembatasan fisik dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan bekerja, belajar, dan beribadah di rumah agar masyarakat tidak beraktivitas di luar.

Untuk memperkuat langkah tersebut, pemerintah tengah mempertimbangkan pembatasan fisik dan sosial yang lebih luas, baik dalam bentuk karantina wilayah (lockdown) maupun pemberlakuan darurat sipil.

"Saya minta kebijakan pembatasan sosial berskala besar, physical distancing dilakukan lebih tegas, disiplin, dan lebih efektif lagi, sehingga saya sampaikan juga tadi bahwa perlu didampingi kebijakan darurat sipil," ujar Jokowi di akun YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/3).

Merebaknya coronavirus ini tentu berdampak luas bagi kegiatan perekonomian di tengah masyarakat. Sebagian usaha mengalami kerugian lantaran sepinya pengunjung yang berujung pada anjloknya penjualan. Namun, di sisi lain sebagian usaha justru mendapat berkah di balik bencana ini.