Mencari ceruk laba di Asian Games 2018

Meski berpusat di dua kota, yakni Jakarta dan Palembang, Asian Games diharapkan bisa membakar semangat seluruh masyarakat Indonesia.

Asean Games akan dibuka pada 18 Agustus mendatang./ Antarafoto

Kirab obor (torch relay) Asian Games sudah sampai di Bandung, Jawa Barat hari ini (11/8). Jabar menjadi provinsi terakhir dalam rute perjalanan obor tersebut, sebelum sampai di DKI Jakarta. Jika obor sudah menyala di Jakarta, perhelatan olah raga tingkat Asia tersebut siap dimulai.

Api obor abadi tersebut diambil dari India, tempat Asian Games pertama digelar pada 1951. Obor ini kemudian dibawa keliling Indonesia, melewati 53 kota untuk menyalakan spirit Asian Games hingga ke seluruh penjuru negara dari 15 Juli. Pada 15 Agustus, obor akan sampai di DKI Jakarta. Tiga hari kemudian atau 18 Agustus 2018, dimulailah pesta olah raga ini. 

Meski gelarannya berpusat di dua kota, yakni Jakarta dan Palembang, Asian Games diharapkan bisa membakar semangat seluruh masyarakat Indonesia. Bukan hanya itu, secara matematis, Asian Games juga diproyeksi bisa mendongkrak perekonomian negara bahkan mendatangkan keuntungan bagi para pelaku usaha nasional.

Potensi Asian games 2018 ini juga bisa dilihat dari keterlibatan sebanyak 10.000 atlet dan official, 5.000 media, 2.500 OCA Family, 5.500 delegasi teknik, 20.000 volunteers, dan sekitar 200.000 suporter.  Selain itu, diprediksi lebih dari tiga juta penonton lokal yang akan menyaksikan 42 cabang olahraga yang dipertandingkan pada Asian Games 2018.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro memastikan, operasional persiapan dan penyelenggaraan Asian Games 2018, dan pengeluaran wisatawan mancanegara serta nusantara selama Asian Games juga turut meningkatkan perekonomian negara.