sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

OPINI: Laga sulit, lawan berat, Timnas Indonesia U-24 vs Uzbekistan U-24

Publik Tanah Air sudah haus dengan tembakan kanon Jaya Hartono menghajar jaring Uni Emirat Arab.

Arpan Rachman
Arpan Rachman Rabu, 27 Sep 2023 11:26 WIB
OPINI: Laga sulit, lawan berat, Timnas Indonesia U-24 vs Uzbekistan U-24

Kesebelasan Uzbekistan susah ditandingi oleh tim nasional PSSI U-24. Ini prediksi di atas kertas. Pertandingan berat di babak 16 besar Asian Games Hangzhou 2023, Kamis (28/9). Atas kertas akan kentara lebih jelas di atas lapangan.

Gaya bermain cepat, lawan sangat sulit mengendalikan mereka. Ruang umpan yang mengalir begitu mudah berbelok atau pindah sisi. Bola-bola panjang menjauhi para pengejar yang kelimpungan. Itu senjata utama White Wolves (julukan Uzbekistan) menghancurkan musuh yang memburu bola tapi kurang koordinasi.

Antarpemain bergerak dinamis saling bekerja sama dalam organisasi rapi. Ciri khas warisan tim asal Uni Sovyet karena Uzbekistan pernah menjadi bagian dari negara komunis tersebut. Mereka juga mirip Turki, berbudaya setengah Asia dan setengah Eropa.

Papan Atas Asia

Fisik besar, teknik kuat, ditambah trik licik. Tiga kombinasi itu selalu menandai kehadiran pemain berbakat mereka. Tak heran jika Uzbekistan sering menyulitkan kekuatan papan atas tradisional Asia.

Selama ini hanya Arab Saudi dan Korea Selatan yang mampu menjinakkan. Sedangkan rekornya kontra Australia, Iran, dan Irak berimbang. Bahkan Jepang pun kalah head-to-head di level U-23.

Catatan mereka tak pernah kalah dari tim-tim ASEAN. Vietnam paling banyak bersua, tujuh laga, Uzbekistan menghasilkan empat menang dan tiga seri. Satu hasil draw lainnya disambar Myanmar. Sedangkan Malaysia, Filipina, dan Thailand habis semua.

Struktur bodi memperkuat karakter bawaan yang mengutamakan cara efisien. Takkan terlihat mereka kacau. Uzbekistan jarang tampil di bawah tekanan. Kalaupun tidak menang, mereka pasti kalah dengan jantan.

Sponsored

PSSI U-24 harus mengurangi kesalahan memalukan. Seperti umpan miris ditunjukkan momen menit 23 di fase grup kontra Korea Utara: Dari kaki Dony Tri Pamungkas bola diumpan ke Egy Vikri, Egy ke Dony lagi, dari Dony kembali Egy, dan Egy ke Dony. Layaknya permainan bocah pinggir jalan, telanjang kaki, tidak berbaju, baru seumur jagung kemarin sore. Aksi berbagi umpan kualitas rendah mirip pertandingan tarkam.

Cara halus selembut salju dengan istilah "pendek-pendek panjang" berubah "pelan-pelan payah". Niscaya mudah tumpas di kaki juara Asian Games 1994 ini. Aplikasi yang patut dicontoh hanya satu. Permainan kompak timnas U-20 di Piala Asia U-20 2023, Maret silam. Tatkala mengimbangi Uzbekistan tanpa gol di kandangnya sendiri. 

Pemain Tidak Fit

Uzbekistan menerjunkan tim lapis kedua di Asian Games 2023. Dua pekan lalu, mereka melumat Hong Kong 10-0 pada kualifikasi Piala Asia U-23 2024 di Tashkent. Selanjutnya berhadapan tim yang sama di Hangzhou, hanya unggul tipis dua laga, 1-0 dan 2-1.

Tidak aneh, jangan heran. Semua itu bagai sandiwara. Pelatih Timur Kapadze seakan menyembunyikan kekuatan tim yang sesungguhnya.

Pertandingan terakhir fase grup mereka. Cuma empat pemain inti sisa dari skuad Pra-Piala Asia yang turun sejak menit pertama. Bek nomor 18-Alibek Davronov (mencetak gol pertama), gelandang 8-Ibrokhim Ibragimov (tampil 64 menit), striker 9-Ulugbek Khoshimov, dan penyerang 22-Alisher Odilov (main 27 menit).

Tiga nama lainnya masuk dari bangku cadangan. Bek kiri 14-Ibrokhimkhalil Yuldoshev (hanya 8 menit), gelandang serang 10-Jasurbek Jaloliddinov (main selama 34 menit dan menciptakan gol kedua), dan striker 20-Ruslanbek Jiyanov (tampil 26 menit).

Mengacu data mutakhir Transfermarkt, Yuldoshev dan Jiyanov kini mengalami cedera, entah parah atau ringan. Mereka menyusul pencetak gol terbanyak sekaligus alumni Pra-Piala Asia yang telah menepi, striker utama 19-Norchaev Khusain. Tiga andalan kemungkinan absen.

Sinyal Peringatan Bahaya

Fokus kewaspadaan punggawa PSSI U-24 tinggal mengingat posisi dan nomor punggung kuartet Uzbekistan sebagai penggerak permainan mereka. Bek nomor 18, gelandang-8, kapten kesebelasan gelandang serang-10, dan penyerang-22.

Sayap kiri 7-Khojimat Erkinov penyalur umpan matang bagi topskornya, striker 9-Khoshimov. Duet ini sering menimbulkan situasi mematikan.

Sisanya bukan pemain kunci, sekadar barisan pendukung bagi yang lain. Tapi lima pemain itu sedang terbakar motivasi buat unjuk gigi di Asian Games Hangzhou 2023. Karena mereka hanya dicadangkan pada Pra-Piala Asia lalu. Kiper 21-Khamidullo Abdunabiev, trio bek 2-Mirsaidov Saidazamat, 3-Makhmudjon Makhamadjonov, 16-Asadbek Rakhimjonov, dan gelandang 17-Diyor Kholmatov.

Perkiraan line-up Uzbekistan menampilkan pola 4-3-3 ofensif. Penjaga gawang 21; bek 2, 3, 16, 18; gelandang 8, 10, 17; penyerang 7, 9, 22. Eksekutornya striker, gelandang serang, atau bek tengah.

Sinyal peringatan untuk timnas U-24 level merah (bahaya): 7, 9, 10. Level kuning (hati-hati): 8, 18, 22. Level hijau (awas): 2, 3, 16, 17, 21. Deretan nomor itu terpampang di punggung lawan-lawan mereka.

Bertarung Melawan Haus

Pemain Indonesia sanggup bertarung menyerempet bahaya akan menggetarkan mental musuh walaupun sekuat baja. Bertindak keras secara hati-hati tentu lebih bijak. Mengamati situasi dengan pengawasan melekat ketat tanpa mengesampingkan kewajiban menyerang. Singkatnya, berani bertarung dalam jarak dekat. Kalau tidak berani pulang saja.

Publik Tanah Air sudah haus dengan tembakan kanon Jaya Hartono menghajar jaring Uni Emirat Arab. Golnya pada perempat final Asian Games 1986 ditiru Giovanni Van Bronckhorst. Kapten Belanda itu menghentak bola Adidas Jabulani ke gawang Uruguay di semifinal Piala Dunia 2010. PSSI belum pernah menemukan lagi bek sayap penembak jitu yang jaya. Selama 38 tahun Indonesia kehilangan bola.

Berita Lainnya
×
tekid