Mendag Lutfi curhat, mengaku pusing jadi pembantu Jokowi

Mendag Lutfi diberondong berbagai persoalan saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin (31/1).

Menteri Perdagangan (Mendag),Muhammad Lutfi, hendak menggunakan masker saat akan menyampaikan paparan dalam rapat dengar pendapat (RDP) di Ruang Komisi VI DPR, Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Rabu (3/2/2021). Foto Antara/M. Adimaja

Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi, dicecar anggota dewan saat rapat kerja (raker) bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin (31/1). Salah satu hal yang disoroti adalah saluran siaga (hotline) layanan minyak goreng dan pupuk serta dianggap hanya pencitraan.

"Kalau soal pencitraan, saya melihat juga dari penjelasan Bapak Menteri tentang persoalan hotline. Ini hotline-nya bermasalah, Pak, bukan hanya layanan pupuk subsidi, tetapi juga minyak goreng di nomor tertera," ucap Anggota Komisi VI DPR, Eko "Patrio" Hendro Purnomo.

"Berkali-kali saya hubungi tidak bisa, Pak Menteri. Demikian juga saya lihat benar apa kata Mas Mufti (Anggota Komisi VI DPR, Mufti AN Anam, red), benar terjadi, nih, soal pencitraan dan sebagainya. Saya merasa sedih sekali sekelas Kementrian harus pencitraan juga," imbuhnya.

Lutfi pun membantah tudingan tersebut. "Enggak ada ini masalah pencitraan. Saya tidak ingin menjadi siapa-siapa," tegasnya. "Jujur, saya menjadi Menteri Perdagangan sudah pusing. Pokoknya, inilah tobatlah."

Dirinya mengatakan, nomor saluran siaga selalu aktif 24 jam selama tujuh hari. Dalihnya, ada petugas Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang selalu berjaga untuk mengangkat panggilan yang masuk.