sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Mendag Lutfi curhat, mengaku pusing jadi pembantu Jokowi

Mendag Lutfi diberondong berbagai persoalan saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin (31/1).

 Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah Senin, 31 Jan 2022 21:23 WIB
Mendag Lutfi curhat, mengaku pusing jadi pembantu Jokowi

Menteri Perdagangan (Mendag), Muhammad Lutfi, dicecar anggota dewan saat rapat kerja (raker) bersama Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, pada Senin (31/1). Salah satu hal yang disoroti adalah saluran siaga (hotline) layanan minyak goreng dan pupuk serta dianggap hanya pencitraan.

"Kalau soal pencitraan, saya melihat juga dari penjelasan Bapak Menteri tentang persoalan hotline. Ini hotline-nya bermasalah, Pak, bukan hanya layanan pupuk subsidi, tetapi juga minyak goreng di nomor tertera," ucap Anggota Komisi VI DPR, Eko "Patrio" Hendro Purnomo.

"Berkali-kali saya hubungi tidak bisa, Pak Menteri. Demikian juga saya lihat benar apa kata Mas Mufti (Anggota Komisi VI DPR, Mufti AN Anam, red), benar terjadi, nih, soal pencitraan dan sebagainya. Saya merasa sedih sekali sekelas Kementrian harus pencitraan juga," imbuhnya.

Lutfi pun membantah tudingan tersebut. "Enggak ada ini masalah pencitraan. Saya tidak ingin menjadi siapa-siapa," tegasnya. "Jujur, saya menjadi Menteri Perdagangan sudah pusing. Pokoknya, inilah tobatlah."

Dirinya mengatakan, nomor saluran siaga selalu aktif 24 jam selama tujuh hari. Dalihnya, ada petugas Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang selalu berjaga untuk mengangkat panggilan yang masuk.

"Ini memang ada anggota kami yang mengawasi dan online sampai tinggal di kantor selama 24 jam/7 hari kerja. Silakan datang ke kantor karena saya sudah jelaskan untuk distributor. Kami tuh sehari bisa 600 panggilan telepon layanan," tuturnya.

Anggota dewan pun memberondong berbagai persoalan lain yang menjadi pekerjaan Kemendag. Ini membuat wajah Mendag Lutfi tampak lelah saat memberikan penjelasan.

Dia menerangkan, Kemendag sudah bekerja keras untuk menstabilkan harga dan stok semua kebutuhan bahan pokok dan Pupuk. Lutfi juga menjelaskan, pihaknya sudah bekerja sepenuh hati dan seadil mungkin.

Sponsored

"Makanya, saya bilang, pertama, sebagai Mendag itu sekaligus menjadi wasit. Jadi, kalau saya curang itu pasti yang melakukan 'gesekan' paham. Saya bodoh, pasti rakyat Indonesia akan menilai bodoh. Tetapi, insyaallah kali ini berusaha untuk menggambarkan sedemikian rupa dengan hati nurani," tuturnya dengan nafas tersengal-sengal.

Pada kesempatan tersebut, Mendag Lutfi juga menyampaikan permohonan maaf kepada Mufti AN Anam karena WhatsAppnya soal keluhannya terlewatkan dan tak dibalas.

"Jika saya tidak menjawab WhatsApp, saya memohon maaf karena ternyata memang pesannya terlewatkan. Ini permintaan maaf saya dari lubuk hati paling dalam, tetapi tidak ada niat saya untuk pencitraan," bebernya.

"Percayalah, saya akan kerjakan sesuai yang ditugaskan dan menjamin bahwa masyarakat Indonesia tidak mengalami keburukan-keburukan dari naiknya inflasi," tandasnya.

Berita Lainnya
×
tekid