Mengolah sampah jadi berkah

"Kerajinan tangan bisa dijual Rp10.000-Rp250.000. Yang paling mahal tas, karena sulit membuatnya."

Pertamina Refinery Unit III Plaju membuat program pengelolaan sampah terpadu bernama Patratura. (Tri/Alinea.id)

Bagi masyarakat kawasan industri Sungai Gerong, Banyuasin 1, dan masyarakat Plaju, Palembang, sampah bisa menjadi berkah. Sampah organik diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik diubah menjadi beragam kerajinan tangan.

Adalah Pertamina Refinery Unit III Plaju yang membuat program pengelolaan sampah terpadu bernama Patratura. Dalam program ini, ada inovasi patrakomposter, alat untuk mengubah sampah rumah tangga menjadi kompos.

Inovasi patrakomposter membawa banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat. Pertamina menyiapkan ribuan patrakomposter untuk didistribusikan kepada nasabah Patratura. 

Pupuk organik hasil olahan patrakomposter akan dihargai sesuai jenis, pupuk kompos atau pupuk cair.

Hasil penimbangan sampah dicatat di buku tabungan masing-masing nasabah. Catatan di buku tabungan ini akan menjadi bukti seluruh nasabah Patratura jika ingin menukarkannya dengan jaminan sosial seperti biaya pengobatan, pendidikan, dan bayar tagihan listrik, tentu sesuai dengan jumlah tabungan dan dalam jangka waktu tertentu.