Menko Airlangga: Industri sawit tak terdampak Covid-19

Dengan demikian, kesejahteraan 16 juta pekerja industri sawit diklaim tetap terjadi saat pandemi Covid-19 melanda Indonesia sejak Maret 2020

Pekerja menurunkan TBS kelapa sawit dari dalam truk pengangkutan di tempat penampungan Desa Leuhan, Aceh Barat, Aceh, Rabu (14/10/2020). Foto Antara/Syifa Yulinnas

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan, perkebunan kelapa sawit masih menjadi industri padat karya dengan serapan tenaga kerja hingga 16 juta orang pada 2020. Sektor ini pun diklaim mampu menopang ekonomi di tengah pandemi Covid-19 bahkan membantu masyarakat keluar dari garis kemiskinan.

"Industri kelapa sawit nasional telah berkontribusi untuk menghempaskan kemiskinan dan menciptakan lapangan pekerjaan lebih dari 16 juta pekerja," ujarnya Airlangga telekonferensi, Sabtu (6/2).

Di tengah pandemi, terangnya, industri sawit tidak terganggu produksinya. Kegiatan operasional di perkebunan tetap berjalan, sehingga kesejahteraan 16 juta pekerjanya disebut tetap terjamin.

"Di saat banyak sektor ekonomi terdampak Covid-19, industri sawit menjadi salah satu dari sedikit industri nasional yang tidak terkena dampak pandemi," katanya.

Airlangga melanjutkan, pemerintah via Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) terus berkomitmen mendukung sektor sawit sebagai salah komoditas strategis nasional. Dukungan yang utama berupa pemenuhan target peremajaan sawit rakyat seluas 180.000 ha dengan alokasi dana Rp5,567 triliun pada 2021.