Menperin ungkap 4 tantangan besar hilirisasi industri di 2023

Masih ada beberapa tantangan yang akan dihadapi pada sektor manufaktur terkait pada hilirisasi di lapangan.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam pemaparannya di acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023, Rabu (21/12/2022). Tangkapan layar Youtube Kementerian Perekonomian

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan, kontribusi manufaktur terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) terus naik dan saat ini sudah berhasil mencapai 16,10%. Ini juga diiringi dengan kenaikan nilai ekspor manufaktur yang disampaikan Agus, kontribusinya terhadap total ekspor nasional mencapai 70,81%.

Melihat pencapaian tersebut, Agus bilang sesuai dengan arahan presiden yang menginginkan adanya hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah pada seluruh komoditas dalam negeri, maka pada sektor manufaktur di 2023 diarahkan juga pada penciptaan nilai tambah.

“Jadi seluruh kebijakan yang ada akan secara konsisten didorong terus menerus menuju hilirisasi. Dan kebijakan hilirisasi ini adalah kebijakan yang tepat untuk menciptakan nilai tambah di Indonesia,” ujar Agus pada pemaparannya di acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023, Rabu (21/12).

Bersiap menghadapi 2023, Agus pun merincikan masih ada beberapa tantangan yang akan dihadapi pada sektor manufaktur terkait pada hilirisasi di lapangan. Tantangan pertama adalah ketersediaan sumber daya manusia (SDM).

“Kita perlu SDM yang kompeten, berkapasitas, dan berkapabilitas. Di setiap tahun butuh at least 600.000 tenaga kerja baru untuk isi sektor manufaktur termasuk di dalamnya hilirisasi,” lanjut Agus.