Meski kecil, program isoman jadi asa industri perhotelan

Program isolasi mandiri menjadi salah satu strategi hotel bertahan di tengah pandemi.

Ilustrasi. Pixabay.

Colliers International Indonesia memandang, program isolasi mandiri (isoman) yang ditawarkan industri perhotelan belum mampu mengimbangi pendapatan hotel sebelum pandemi. 

Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengatakan, produk isolasi mandiri di hotel memanfaatkan apapun yang bisa menjadi pendapatan. Pasalnya, hotel saat ini tidak bisa lagi mengharapkan free independent traveler serta kegiatan MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) yang diadakan korporat maupun pemerintah. 

"Program work from Bali, saya lihat tak bisa mendongkrak perhotelan. Jadi salah satu strategi adalah isoman, agar hotel tidak terpuruk amat," ujar Ferry, Rabu (7/7).

Dia melanjutkan, selama kuartal II-2021, tingkat hunian hotel belum terlalu bergerak naik, meskipun tingkat okupansi pada Mei 2021 telah menyamai 2019. Artinya, okupansi ini lebih tinggi dibanding 2020.

Meski okupansi hotel mengalami peningkatan, Ferry memandang 2021 masih menjadi tahun yang cukup menantang bagi industri perhotelan. Sehingga, beberapa hotel di Jakarta menerapkan strategi bekerja sama dengan pemerintah untuk menampun karantina WNI yang baru pulang dari luar negeri.