Meski pendapatan naik, TINS cetak rugi

Pertumbuhan laba bersih Timah yang tak sebanding dengan pertumbuhan pendapatan dikarenakan oleh tekanan di pos beban pokok pendapatan.

Ilustrasi/Pixabay

PT Timah Tbk. (TINS) mencetak kerugian bersih hingga Rp175,78 miliar pada kuartal III-2019. Pada periode yang sama tahun lalu, Timah mencetak laba bersih Rp255,54 miliar.

Padahal, pendapatan emiten berkode TINS ini mengalami kenaikan hingga 114,64% pada kuartal III-2019, menjadi Rp14,59 triliun, dari Rp6,80 triliun secara tahunan (year-on-year/yoy).

Pertumbuhan laba bersih Timah yang tak sebanding dengan pertumbuhan pendapatan dikarenakan oleh tekanan di pos beban pokok pendapatan, terutama di segmen biaya bahan baku bijih timah.

Tercatat, beban pokok pendapatan Timah meroket pada kuartal III-2019 sebanyak 136,63% menjadi Rp13,53 triliun, dari Rp5,71 triliun secara yoy. Pos beban biaya bahan baku bijih timah yang tercatat hanya sebesar Rp3,74 triliun pada kuartal III-2018, naik tajam 209,21% menjadi Rp11,59 triliun pada kuartal III-2019.

Melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (1/11), Direktur Utama TINS M. RIza Pahlevi Tabrani mengatakan secara keseluruhan, kombinasi dari pelemahan harga logam timah, beban produksi dan beban bunga mempengaruhi kinerja keuangan perseroan selama periode sembilan bulan 2019.