Harga migor hingga upah ART mahal, inflasi Juni tertinggi sejak 2017

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Juni 2022 secara tahunan atau year on year (yoy) mencapai 4,35%.

Kepala Badan Statistik Statistik Margo Yuwono, di sela-sela konferensi pers, Jumat (1/7). Foto tangkapan layar Youtube BPS Statistics.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Juni 2022 secara tahunan atau year on year (yoy) mencapai 4,35%. Kepala BPS Margo Yuwono mengatakan angka itu merupakan tertinggi sejak Juni 2017. 

"Inflasi pada Juni 2022 merupakan tertinggi sejak Juni 2017, di mana Juni 2017 inflasi mencapai 4,37%," ujar Margo, saat konferensi pers yang diikuti secara daring, Jumat (1/7).

Margo mengatakan tingginya inflasi secara yoy disumbang oleh kelompok makanan, minuman dan tembakau.yang memberikan andil 8,26%. Kenaikan harga sejumlah kelompok makanan, yakni minyak goreng, cabai merah, dan bawang merah mengakibatkan terjadinya inflasi. Selain itu di jajaran tembakau, kenaikan harga rokok kretek filter juga memberikan andil terhadap inflasi. 

"Kenaikan harga cabai merah dan bawang merah utamanya disebabkan oleh faktor cuaca, yaitu turunnya hujan lebat sehingga gagal panen dan pasokan terganggu," tutur Margo. 

Selain itu, kelompok transportasi juga menyumbang inflasi sebesar 5,45%. Penyebabnya, melonjaknya tarif angkutan udara akibat merangkak naiknya harga avtur dan tingginya permintaan karena dilonggarkannya syarat perjalanan.