Minim listrik dan internet jadi kendala implementasi OSS di daerah

Terbatasnya listrik dan akses internet di beberapa wilayah Indonesia, menjadi kendala OSS.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Online single submission (OSS) berbasis risiko diyakini dapat mempermudah para pelaku usaha dalam mendapatkan perizinan. Akan tetapi masih ada beberapa kendala yang dihadapi, seperti terbatasnya listrik dan akses internet untuk beberapa wilayah Indonesia. 

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyebut pengimplementasian platform OSS di daerah akan terkendala oleh terbatasnya listrik dan akses internet.

Pasalnya, masih banyak daerah yang belum memiliki akses internet. Selain itu, banyak juga yang listriknya hanya hidup setengah hari atau hanya di jam-jam tertentu. Padahal, sistem ini dibangun untuk memutus semua hambatan terkait kemudahan berusaha. 

“Dalam implementasi ini, kami yakin akan ada kendala-kendala, terutama di daerah-daerah yang belum ada listriknya atau listriknya adanya itu cuma setengah hari, jadi tidak semua wilayah Indonesia ini sudah berlistrik,” katanya dalam peluncuran OSS Berbasis Risiko, Senin (9/8).

Oleh karena itu, untuk menyiasati kendala yang dihadapi daerah tersebut, sistem OSS berbasis risiko ini dibangun dalam dua metode, yaitu sistem online untuk yang memiliki infrastruktur memadai dan semi online untuk yang memiliki keterbatasan internet dan listrik.