MTEL klaim menguasai 25% pangsa pasar bisnis menara di Indonesia

Tercatat sampai akhir September 2021, jumlah menara yang dikelola Mitratel ada sebanyak 28.076 unit.

Penggunaan internet semakin meningkat kala pandemi. Alinea.id/Dwi Setiawan.

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (Mitratel) dengan kode saham MTEL, mengklaim telah menguasai sekitar 25% pangsa pasar bisnis menara di Indonesia. 

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko memaparkan, secara total perseroan melayani lebih dari 42.000 tenant yang menggunakan fasilitas menara perusahaan. Tercatat sampai akhir September 2021, jumlah menara yang dikelola Mitratel ada sebanyak 28.076 unit. Uniknya dari nilai 57% atau 16.150 unit menara tersebut tersebar di luar Pulau Jawa.

"Saya yakin bisa membuat ekspansi perusahaan-perusahaan digital ke wilayah baru yang potensial. Sementara, di Pulau Jawa sendiri, jumlah jaringan tower kami sejumlah 11.929 menara," ujar Theodorus dalam gelaran Media Gathering di Kembang Goela, Senin (10/1). 

Pertumbuhan MTEL juga didorong juga dari pertumbuhan digital yang semakin baik dan naik signifikan peminatnya. Terlihat dari prediksi Google CS bersama Temasek dan Bain & Company memprediksi, pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, bakal melesat tinggi mencapai US$146 miliar di 2025, dibandingkan dengan prediksi proyeksi sebelumnya senilai US$124 miliar.  Seiring pertumbuhan digital yang meningkat, pihak Google CS akhirnya telah merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia karena tinggi minatnya dalam bidang digital.

"Google Cs terus merevisi prediksi pertumbuhan ekonomi digital Indonesia di 2025 dari sebelumnya US$124 miliar menjadi US$146 miliar. Begitu banyaknya sektor industri yang melakukan digitalisasi lini bisnis sejak pandemi Covid-19 merebak dua tahun terakhir menjadi penggerak utama pertumbuhan digital ekonomi," ujar Theodorus.