Nadiem sebut siswa daerah 3T akan dapat dana BOS lebih besar

Dana BOS selama ini dinilai kurang adil bagi siswa di daerah 3T, yang tidak memiliki infrastruktur sebaik siswa di kota besar.

Mendikbud Nadiem Anwar Makarim. Foto Antara/Dhemas Reviyanto.

Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) 2021 akan difokuskan untuk siswa di sekolah daerah 3T atau tertinggal, terdepan dan terluar di Indonesia. Kebijakan itu diambil karena selama ini dana BOS dinilai kurang adil. 

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Nadiem Makarim menyatakan, kebijakan tersebut diambil setelah mengevaluasi jalannya dana BOS selama ini yang dinilai kurang adil bagi siswa di daerah 3T, yang tidak memiliki infrastruktur sebaik siswa di kota-kota besar.

Belum lagi, kata dia, mempertimbangkan biaya operasional dalam proses belajar mengajar di daerah 3T yang jauh lebih mahal dibandingkan dengan sekolah di daerah perkotaan.

"Di 2021, untuk pertama kali dana bos perhitungannya bukan berdasar jumlah siswa. Banyak sekolah sekarang di daerah 3T tidak mendapat dana yang cukup karena hitungannya hanya jumlah siswa. Tidak ada hitungan apakah unit cost di daerah 3T itu lebih mahal," katanya dalam webinar Cerita di Kemenkeu Mengajar, Senin (26/10).

Nadiem pun menjelaskan, perhitungan dana BOS yang diberikan ke sekolah tidak lagi berdasarkan jumlah siswa, tapi berdasarkan kepada proporsional kebutuhan siswa di masing-masing sekolah.