Begini nasib Jakarta setelah ibu kota pindah

Jakarta diproyeksikan tetap menjadi pusat perekonomian.

Kementerian/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) memastikan DKI Jakarta tetap berkembang sebagai pusat bisnis, perdagangan, dan jasa. / Antara Foto

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) memastikan DKI Jakarta tetap berkembang sebagai pusat bisnis, perdagangan, dan jasa meski ibu kota Indonesia dipindah ke luar Jawa. Pemindahan ibu kota diyakini bakal membuat daya saing Jakarta meningkat.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan rencana pemindahan ibu kota itu justru mendorong Jakarta menjadi kota maju yang mampu menyaingi kota-kota besar di Asia Tenggara. 

"Kami ingin Jakarta bisa mengangkat level bisnisnya ke regional. Jadi, bukan pusat bisnis terbesar di Indonesia saja, tapi bisa bersaing dengan Kuala Lumpur, Bangkok, Manila, bahkan menjadi pesaing Singapura. Pokoknya jangan sampai kalah dengan mereka," ujar Bambang dalam diskusi di Kantor Staf Presiden, Jakarta Pusat, Senin (13/5).

Menurut dia, Jakarta juga akan menjadi tumpuan pemerintah untuk mewujudkan target sebagai negara ekonomi terbesar kelima di dunia pada 2045. "Maka, kota bisnisnya harus punya kapasitas ekonomi yang lebih besar dan berskala internasional," kata Bambang.

Pertumbuhan ekonomi tetap tinggi