Nestapa nelayan Tambak Lorok Semarang saat pandemi Covid-19

Nelayan terpaksa tetap beraktivitas karena penghasilannya harian.

Nelayan memperbaiki jaring di atas perahunya di perkampungan nelayan Cilincing, Jakarta, Jumat (17/4/2020). Foto Antara/Indrianto Eko Suwarso

Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) memberikan pendampingan kepada nelayan di masa pandemi coronavirus anyar (Covid-19). Sebab, aktivitasnya berada di perairan dan riskan terpapar virus SARS-CoV-2.

Upaya itu, seperti yang dilakukan DPD KNTI Kota Semarang kepada nelayan di Tambak Lorok, Kelurahan Tanjung Mas, Kecamatan Semarang Utara.

"Pekerjaan sebagai nelayan kecil yang berpenghasilan harian dari hasil kegiatan di laut, menuntut nelayan untuk tetap berkegiatan di luar rumah," ujar Humas KNTI Kota Semarang, Hendra Wiguna, melalui keterangan tertulis kepada Alinea.id, Jumat (24/4).

Dirinya menerangkan, nelayan di Tambak Lorok yang sekarang ada merupakan generasi ketiga atau keempat dari warga Demak dan Kendal yang migrasi ke Kota Semarang. Karenanya, profesi ini menjadi pilihan utama dalam memenuhi kebutuhan keluarga. 

Membagi-bagikan masker serta sosialisasi bahaya dan upaya pencegahan Covid-19, beberapa bentuk pendampingan KNTI kepada nelayan. Penutup hidung dan mulut yang diberikan berasal dari donasi Komunitas Empu, kelompok yang bergerak di bidang fesyen berkelanjutan.