Niat masuk proyek LRT, siapakah Ratu Prabu?

PT Ratu Prabu Tbk berniat membangun proyek Light Rail Transit (LRT) senilai hampir Rp 400 triliun.

Pekerja mengerjakan pembangunan proyek kereta ringan Light Rail Transit (LRT) di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Jumat (29/12). ANTARA FOTO/Reno Esnir.

PT Ratu Prabu Tbk menjadi sorotan setelah menyatakan minatnya dalam proyek Light Rail Transit (LRT). Perusahaan minyak itu berencana membangun proyek senilai hampir Rp 400 triliun itu.

Lalu siapakah Ratu Prabu? 

Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan ticker ARTI itu termasuk saham gocap. Harga saham ARTI saat penutupan Senin (8/1) tercatat Rp 50 per saham, tak bergerak dari saat pembukaan perdagangan. Rata-rata pergerakan harga saham per hari juga tercatat di harga Rp 50.

Pada September 2017, ARTI mencatat penurunan pendapatan bersih 3,83% menjadi Rp 162,94 miliar dibandingkan September 2016. Namun, beban pokok pendapatan turun 9,6% menjadi Rp 81,95 miliar pada periode yang sama. Sehingga, perusahaan masih sanggup mencatat kenaikan laba bersih sebesar 30,58% menjadi Rp 2,23 miliar dibandingkan September 2016 sebelumnya yang sekitar Rp 1,55 miliar. 

Niat Ratu Prabu mengemuka saat Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan bahwa perusahaan tersebut datang ke Balai Kota DKI Jakarta dan menyatakan niatnya untuk membangun lebih dari 200 kilometer tambahan LRT di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Total investasi atas proyek ini sekitar US$25 miliar dan akan dibangun dalam periode lima tahun yaitu dari 2020 hingga 2025. Adapun total dana yang digalang, sekitar Rp320 triliun.