OJK: Ada 2.100 startup di Indonesia

OJK juga akan memberi ruang gerak yang lebih besar lagi kepada UMKM untuk go digital dan membangun ekosistem bersama UMKM.

Ilustrasi. Pixabay

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menyampaikan, telah terdapat 2100 startup di Indonesia. Di mana sampai dengan September 2021 terdapat tujuh unicorn dan dua decacorn yang telah merambah ke pasar ASEAN.

Wimboh menjelaskan, tumbuhnya inovasi ini tidak terlepas dari kebijakan otoritas, bukan hanya OJK tetapi juga dari seluruh pemangku kepentingan dengan prinsip light touch and safe harbour.

"Jadi kebijakan kita bukan yang membatasi, tetapi mendorong, sangat mendukung hadirnya digital. Ini karena masyarakat mendapat manfaat paling besar. Terutama di sektor jasa keuangan, OJK berperan sangat strategis untuk mendukung pengembangan inovasi dalam satu ekosistem keuangan digital secara terintegrasi," ujar Wimboh dalam Acara OJK Virtual Day, Senin (11/10).

Wimboh mengatakan, lembaga jasa keuangan di Indonesia didorong untuk terus selalu relevan dari masa ke masa dan responsif dengan perkembangan teknologi, sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk menciptakan tenaga kerja, mendukung pertumbuhan ekonomi, dan membawa seluruh lapisan masyarakat ke dalam jasa keuangan atau financial inclusion.

"Kami juga telah bekerja sama dengan negara-negara lain yang mempunyai kewenangan dalam mengatur di sektor keuangan, ada Monetary Authority of Singapore, ada Security Commision dari Malaysia, Bank of Thailand, Bank of Philipina dan juga ini semua agar memiliki derap langkah yang sama tidak ada regulasi arbitrase antar negara," tutur Wimboh.