OJK beberkan kondisi sektor jasa keuangan akhir tahun

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kondisi ekonomi global berpengaruh kuat terhadap sektor jasa keuangan Indonesia.

Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Foto Antara.

Rapat Dewan Komisioner (RDK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai stabilitas sektor jasa keuangan dalam kondisi terjaga dengan intermediasi sektor jasa keuangan membukukan kinerja positif dan profil risiko industri jasa keuangan masih terkendali.

Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik OJK Anto Prabowo mengungkapkan sampai dengan 20 Desember 2019, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat sebesar 4,53% secara month-to-date/mtd atau 1,45% year-to-date/ytd ke level 6.284,4. Penguatan ini ditopang oleh aliran masuk investor asing.

"Secara ytd, investor asing mencatatkan net buy di pasar modal hingga Rp47,8 triliun," kata Anto dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat (27/12).

Sampai dengan 23 Desember 2019, lanjut Anto, penghimpunan dana melalui pasar modal telah mencapai Rp166 triliun. Jumlah emiten baru pada periode tersebut sebanyak 54 perusahaan, dengan pipeline penawaran sebanyak 55 emiten, dengan total indikasi penawaran sebesar Rp15,6 triliun.  

Anto memandang faktor global seperti kesepakatan perang dagang Amerika Serikat (AS)-China, serta kemenangan PM Boris Jhonson dalam pemilu Inggris mewarnai dinamika perekonomian global sebulan terakhir.