OJK: Pasar modal Indonesia tumbuh pesat dari negara lain

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan pasar modal di negara-negara tetangga tumbuh negatif karena sudah jenuh.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan pasar modal Indonesia tumbuh lebih baik dibandingkan negara-negara tetangganya tahun ini.  Alinea.id/Annisa Saumi

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan pasar modal Indonesia tumbuh lebih baik dibandingkan negara-negara tetangganya tahun ini. 

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Hoesen, mengatakan beberapa negara tetangga mengalami pertumbuhan negatif dalam jumlah emiten. Dia mencontohkan jumlah emiten di pasar modal di Singapura yang sulit bertambah karena pasarnya sudah jenuh.

"Pasar modal Indonesia dicemburui negara tetangga," kata Hoesen dalam sharing session dengan media di Lombok, Jumat (25/10).

Sebagai informasi, berdasarkan data dari Ernst and Young Global IPO Trends Q3, jumlah perusahaan tercatat di Singapura per 18 Oktober 2019 hanya mencapai 11 perusahaan. Sementara, di Indonesia, pada periode yang sama ada 41 perusahaan yang melantai di bursa. Dengan jumlah tersebut, pertumbuhan perusahaan tercatat di Singapura menjadi negatif 4,8%.

Hoesen pun mengatakan OJK bersama dengan regulator pasar modal optimis pasar modal Indonesia akan tumbuh karena jumlah investor tidak sampai 1% dari jumlah penduduk dan pasar modal Indonesia belum mencapai titik  jenuh.