Paceklik industri bioskop, hati-hati masuk saham BLTZ dan FILM

Pandemi Covid-19 telah membuat pendapatan PT Graha Layar Prima dan PT MD Pictures turun, sebagian operasional juga terhenti.

Ilustrasi. Foto Pixabay.

Paceklik bisnis bioskop dan perfilman sepertinya masih panjang. Apalagi pembukaan bioskop di Jakarta yang semula dijadwalkan pada 29 Juli 2020, kembali ditunda akibat kasus Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) terus meningkat.

Bisnis emiten-emiten yang bergerak di industri layar lebar, yakni PT Graha Layar Prima Tbk. (BLTZ) selaku pengelola jaringan bioskop CGV dan PT MD Pictures Tbk. (FILM) yang memproduksi film, harus babak belur akibat pagebluk.

BLTZ terpaksa menutup seluruh jaringan bioskopnya sejak 23 Maret 2020. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen BLTZ menyampaikan perseroan mengalami penurunan laba bersih lebih dari 75% akibat penutupan bioskop tersebut per 30 Juni 2020 jika dibandingkan dengan tahun 2019.

Direktur BLTZ Deoksu Yeo mengatakan saat penutupan sementara ini, sejumlah langkah-langkah pencegahan penyebaran Covid-19 terus dilakukan perseroan. Selain itu, perseroan saat ini menyusun strategi untuk menstabilkan bisnis setelah berhentinya kegiatan operasional.

"Salah satunya adalah kolaborasi dengan para pelaku industri film dalam mempersiapkan film-film lokal terbaru yang akan ditayangkan di bioskop CGV setelah pemulihan pandemi Covid-19," ujar Yeo, Rabu (15/7).